Konfederasi Serikat Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia (K-SBDSI) selama dua hari sejak tanggal 28 sampai 29 Maret 2015 melakukan pendataan anggotanya. Untuk mendapat bantuan Rp 15 juta pertahun dari Word Bank UNWHF CDI (Corps Diplomatik International) untuk masyarakat miskin.

 Konfederasi Serikat Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia (K-SBDSI) selama dua hari sejak tanggal 28 sampai 29 Maret 2015 melakukan pendataan anggotanya. Untuk mendapat bantuan Rp 15 juta pertahun dari Word Bank UNWHF CDI (Corps Diplomatik International) untuk masyarakat miskin. Dan masyarakat adat kerajaan DPKN-RI yang jika ditotal seluruhnya sejumlah 2.500.000 orang pertahun secara berkesinambungan, dimana setiap tahunnya per-orang miskin rencana mendapat bantuan Rp 15 juta per-tahun.
Presiden K-SBDSI Abdul Azis Riambo yang juga Sultan dari Kerajaan Otonomi Khusus Pemerintah Kesultanan Kerajaan Padangguni, Inea Sinumo Wuta Mbinotiso (Daerah Istimewa) Kendari Sulawesi Tenggara. Menjelaskan bahwa selama dua hari para buruh anggota K-SBDSI Bekasi, mengisi berbagai surat-surat untuk mengurus bantuan ini.
“Seperti mengisi surat pernyataan, chek IMU di kantor DPC F-SBDSI Bekasi di Ruko Bantargebang Bekasi. Dimana setiap tahunnya per-orang buruh anggota K-SBDSI sebagai warga miskin nantinya, rencana akan mendapat bantuan Rp 15 juta per-tahun dari Word Bank UNWHF,”kata Abdul Azis Riambo saat memberikan sambutan di depan buruh anggotanya, Minggu (29/3/2015)
Sebagaimana pernah diberitakan bahwa delegasi otonomi khusus pemerintahan kerajaan kesultanan Padangguni, Inea Sinumo Wuta Mbinotiso (Daerah Istimewa) Kendari Sulawesi Tenggara – Indonesia mulai tahun 2015 ini, siap mengikuti tahapan Tantangan Olympique dalam konteks program aplikasi ke Dunia Manusia Fasilitas III, UNWHF, CDI (Corp International Diplomatic) di Brussels Belgia sejak tanggal tanggal 1 April mendatang sampai selesai.
Tahapan itu adalah, untuk menyelesaikan klaim peluncuran populasi dari Word Bank UNWHF CDI (Corps Diplomatik International) untuk masyarakat miskin, masyarakat adat kerajaan DPKN-RI sejumlah 2.500.000 orang pertahun secara berkesinambungan.
“Begitu pula untuk DPKN-RI juga mendapat sejumlah 2.500.000 orang pertahun secara berkesinambungan. Dan untuk Otonomi Khusus Pemerintahan Kerajaan Kesultanan Padangguni, Inea Sinumo Wuta Mbinotiso (Daerah Istimewa) Kendari Sulawesi Tenggara juga mendapat sejumlah 2.500.000 orang pertahun secara berkesinambungan” kata Sultan Prof. Dr. Abdul Azis Riambo, SH., MBA., Ph.D., Ps.D., LMD dari Kerajaan Otonomi Khusus Pemerintah Kesultanan Kerajaan Padangguni, Inea Sinumo Wuta Mbinotiso (Daerah Istimewa) Kendari Sulawesi Tenggara pada Jumat (21/2/2015)lalu.
Di tempat terpisah Wakil Presiden of IET EU-UNWHF, CDI (Corp Diplomatic International) itu menjelaskan, delegasi secara resmi akan di beritahukan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia, Menteri Keuangan Republik Indonesia danHer Imperial Highness Princess Edwige di Kuala Lumpur serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Brussels.
“Kegiatan tugas ke Brussels itu di dampingi langsung oleh Presiden Princes Edwige Vincent De Bourbon Pahlavi” kata Duta Besar UN,WHF, CDI Indonesia, DPKN-RI Sultan Prof. Dr. Abdul Azis Riambo, SH., MBA., Ph.D., Ps.D., LMD.
Sementara itu, Tim Delegasi Otonomi Khusus Pemerintahan Kerajaan Kesultanan Padangguni, Inea Sinumo Wuta Mbinotiso (Daerah Istimewa) Kendari Sulawesi Tenggara – Indonesia No. UN ID. 52281 Dewan Pemersatu Kesultanan Kerajaan Nusantara NO.UN ID. 49991 yang akan mengikuti klaim peluncuran populasi dari Word Bank UNWHF di Brussels itu sebanyak 8 orang.
Mereka adalah, Princes Edwige de Bourbon Pahlavi, Abdul Azis Riambo, Wati Mongou, Reza Vahlevi, Mohammad Fatkur Rochman dan para pengurus FSBDSI Bekasi Pimpinan Subagio Hamdono ditambah sebagai penerjemah Mohammad Fery Fauzi serta Aprillia Mardiansyah, Larty Rafina Napitupulu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

32 HARI KETHEK OGLENG DI ISSEH

JALAN TAK SELAMANYA LURUS DAN MULUS