KETHEK OGLENG PACITAN


Sesuai kabar beredar di masyarakat bahwa seni Kethek Ogleng katanya berasal dari Dusun Banaran Desa Tokawi. Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan, maka sasaran yang di tempuh untuk mengorek informasi guna memperkuat dasar kebenaranya, selain bertanya langsung kepada Bapak Sutiman yang kabarnya sebagai pengarang Seni Kethek Ogleng itu sendiri, dilakukan pula penggalian informasi dari para sesepuh di Desa Tokawi yang mengaku mengetahui segala peristiwa dan kejadian di tahun 1963, di antaranya (pada saat penyusunan buku, Tim Editor), Bapak Kardi (74), Bapak Karmin (62). Bapak Satimin (70), dan Bapak Muryadi (67). Selain itu juga ada sesepuh lain yang kesemuanya kelahiran sebelum tahun 1950. Tentu para narasumber bukan saja mengetahui melainkan ikut andil dalam upaya pembentukan seni Kethek Ogleng sebagai pengiring gamelan dari pertama kali latihan dan penyempurnaan seni yang waktu itu belum diberi nama sebagai Kethek Ogleng karena pada waktu itu mereka sudah lebih dulu menjadi anggota paguyuban seni kerawitan pimpinan Bapak Kromorejo, (sekarang paguyuban “Ngudi Laras”).Itulah sebabnya sebagai warga masyarakat Kabupaten Pacitan merasa tidak ingin kehilangan seni Kethek Ogleng hengkang dari daerah Pacitan. sehingga beliau dan masyarakat lainnya sengaja membantu upaya penelusuran ini berharap agar masyarakat Pacitan mengetahui dan turut merasa memiliki untuk kemudian melestarikan. Pada kenyataanya masih sangat sedikit masyarakat Pacitan yang mengetahui asal-usul seni tersebut. Hal itu terjadi mungkin karena kurangnya sosialisasi serta publikasi seni tersebut. Padahal seni yang sampai saat ini tetap menjadi pertunjukan unik dan digemari masyarakat. Sayangnya, masyarakat belum paham yang sebenarnya seni tersebut merupakan hasil karya salah seorang warga masyarakat Desa Tokawi Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan.
Sumber. Sukisno. 2018. Seni Kethek Ogleng Pacitan: Warisan leluhur dan segenap Dimensinya.  Azyan: Yogyakarta. hal. 3-5

Komentar

  1. mari kita semakin mempererat tali persaudaran kita sesama bangsa untuk merajuk Indonesia jaya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

32 HARI KETHEK OGLENG DI ISSEH

JALAN TAK SELAMANYA LURUS DAN MULUS